Tabrakan beruntun terjadi di Depan Studio BKL FM, tadi pada Pukul 21.30 Wita. Tabrakan sepeda motor Honda Legenda 2 dengan nomor polisi DR 4590 KG yang dikendarai oleh Kentung dan Ros warga Nyelak, Kumbung Timur, Desa Danger, dengan Prat yang masih bertetangga ini.
Kronologis kejadiannya berawal dari Prat yang menggunakan sepeda motor butut, melaju dengan kecepatan 40km/jam datang dari arah utara, tanpa menggunakan lampu penerangan. Akan tetapi tiba-tiba, sebuah Honda Legenda 2, melaju agak lambat ke arah utara. Apalagi begitu tahu di tengah jalan terdapat lubang dan kerikil yang banyak, sehingga pengendara Honda Legenda mengambil jalur agak ke kanan, tanpa dia melihat di depannya ada kendaraan yang datang tanpa lampu penerangan.
Naas, tabrakan pun tak dapat dihindari lagi. Suara keras akibat benturan dua kendaraan ini terdengar sampai ke ruang siaran yang kedap suara. Sekonyong-konyongnya, warga yang terkejut berhamburan keluar ke lokasi tabrakan, sambil penuh tanya apa yang terjadi sebenarnya.
Dari hasil pemantuan Divisi Pemberitaan yang kebetulan ikut menyaksikan kejadian tesebut, korban dari kedua fihak sama-sama luka parah. Prat, pengendara sepeda motor butut tersebut mengalami luka sobek di pangkal kaki, lutut, lengan dan bibir, sedangkan Kentung dan mengalami luka robek serta lecet di kepala dan lengan. Memamg harus diakui, kondisi jalan raya di depan studio BKL FM, sering mengundang terjadinya kecelakaan, akibat terperosok atau terpeleset lubang dan kerikil.
Saking kerasnya tabrakan yang terjadi, darah berceceran di sekitar depan studio BKL FM. Untuk memberikan P3K kepada para korban, terpaksa harus dilarikan ke Puskesmas Lendang Nangka dengan sepeda motor, karena saat itu tak ada satupun mobil yang lewat. Di Puskesmas, korban-korban tidak secara langsung harus mendapatkan perawatan, karena saat itu semua kamar sampai dengan teras lobi, penuh dengan pasien yang di rawat inap. Oleh sebab itu, dokter yang agak sedikit bingung harus melayani satu persatu korban-korban, dengan kondisi yang kritis.
Untuk fihak keluarga dari kedua korban ini, belum bisa mengambil jalan atau langkah prefentive, untuk menyelesaikan masalah kecelakaan ini, siapa yang salah atau yamg menyalahkan. Menurut salah seorang keluarga korban, dia hanya ingin melihat kondisi saudaranya sehat dulu, baru membicara masalah ini, apalagi mereka bertetangga, jelasnya.
Kronologis kejadiannya berawal dari Prat yang menggunakan sepeda motor butut, melaju dengan kecepatan 40km/jam datang dari arah utara, tanpa menggunakan lampu penerangan. Akan tetapi tiba-tiba, sebuah Honda Legenda 2, melaju agak lambat ke arah utara. Apalagi begitu tahu di tengah jalan terdapat lubang dan kerikil yang banyak, sehingga pengendara Honda Legenda mengambil jalur agak ke kanan, tanpa dia melihat di depannya ada kendaraan yang datang tanpa lampu penerangan.
Naas, tabrakan pun tak dapat dihindari lagi. Suara keras akibat benturan dua kendaraan ini terdengar sampai ke ruang siaran yang kedap suara. Sekonyong-konyongnya, warga yang terkejut berhamburan keluar ke lokasi tabrakan, sambil penuh tanya apa yang terjadi sebenarnya.
Dari hasil pemantuan Divisi Pemberitaan yang kebetulan ikut menyaksikan kejadian tesebut, korban dari kedua fihak sama-sama luka parah. Prat, pengendara sepeda motor butut tersebut mengalami luka sobek di pangkal kaki, lutut, lengan dan bibir, sedangkan Kentung dan mengalami luka robek serta lecet di kepala dan lengan. Memamg harus diakui, kondisi jalan raya di depan studio BKL FM, sering mengundang terjadinya kecelakaan, akibat terperosok atau terpeleset lubang dan kerikil.
Saking kerasnya tabrakan yang terjadi, darah berceceran di sekitar depan studio BKL FM. Untuk memberikan P3K kepada para korban, terpaksa harus dilarikan ke Puskesmas Lendang Nangka dengan sepeda motor, karena saat itu tak ada satupun mobil yang lewat. Di Puskesmas, korban-korban tidak secara langsung harus mendapatkan perawatan, karena saat itu semua kamar sampai dengan teras lobi, penuh dengan pasien yang di rawat inap. Oleh sebab itu, dokter yang agak sedikit bingung harus melayani satu persatu korban-korban, dengan kondisi yang kritis.
Untuk fihak keluarga dari kedua korban ini, belum bisa mengambil jalan atau langkah prefentive, untuk menyelesaikan masalah kecelakaan ini, siapa yang salah atau yamg menyalahkan. Menurut salah seorang keluarga korban, dia hanya ingin melihat kondisi saudaranya sehat dulu, baru membicara masalah ini, apalagi mereka bertetangga, jelasnya.